Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah pada hari yang cerah ini, di bulan yang mulia ini penulis ingin menyampaikan sedikit pengalaman penulis mengenai sesuatu yang selalu menemani penulis kemana pun penulis pergi, alhamdulillah dia selalu menemani. Dia tidak mengenal lelah, letih, bahkan tidak pernah mengeluh ketika penulis ajak pergi jauh sekalipun. Dia ialah risma. Perempuan motor penulis yang penulis sudah kendarai dari masa-masa tsanawiyah sampai kini masa-masa akhir kuliah di UIN Jakarta.
Penulis akan bercerita sedikit mengenai si risma ini. Risma panggilan khusus penulis untuk motor yang dibuat oleh pabrik besar di jepang yakni Honda yang diberi nama kendaraan tersebut kharisma. Nama adalah suatu doa/harapan. Mungkin itulah alasan Honda menamai produk kendaraan ini dengan nama kharisma yang mungkin memiliki maksud agar konsumen yang mengendarai kelihatan berkharisma seperti penulis hehehe.. atau mungkin dengan fadhilah penamaan kharisma membuat pabrikan honda memiliki kharisma tersendiri dibandingkan pabrikan lain hehe.
Sudah cukup lah pengantar pengenalan si risma ini, penulis ingin lanjut mengenai sejarah bagaimana penulis bisa mulai mengendarai risma. Risma sendiri adalah kendaraan bermotor roda dua yang oleh penulis punya ncang (panggilan orang betawi untuk kakak dari ayah) diberikan untuk memudahkan penulis dalam kegiatan menuntut ilmu hehe, maklum lah jarak ke sekolah yang lumayan jauh, belom lagi jika menggunakan transportasi umum (angkot) ongkos yang dikeluarkan akan jauh lebih besar.
Alhamdulillah, beruntunglah penulis mempunyai ncang yang baik yang selalu mensupport pendidikan ponakan-ponakannya. Kali ini penulis akan memberitahukan teruntuk anak-anak muda yang mempunyai kendaraan bermotor agar kendaraan tersebut dirawat, di cuci, di service dengan rutin agar tidak sampai rusak. Karena, kendaraan bermotor apabila suatu komponen dibiarkan saja lama kelamaan, komponen tersebut akan mengalami aus hal inilah yang bisa berakibat fatal, lebih-lebih bisa merambat ke bagian-bagian motor yang lain, maka akan berdampak pula dengan ongkos/biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki motor kesayangan kita.
Penulis ingin membagikan pengalaman yang penulis rasakan ketika memperbaiki si risma ini. Pada masa-masa penulis kendarai risma mulai dari madrasah tsanawiyah sampai madrasah aliyah penulis akui penulis memakai kendaraan dengan tidak memperhatikan hak-hak kendaraan hehe.. Iya, jadi penulis kurang perhatian sama si risma. Makanya tidak jarang si risma ngambek dengan susah dihidupkan, asap yang dikeluarkan dari knalpot hitam pekat, belom ditambah copot rantai di jalan, lebih-lebih jika kehujanan si risma sulit untuk di hidupkan.
Oleh karena itulah, lambat laun penulis sadar, kalau penulis sudah dzalim sama si risma. Penulis ingin baikan lagi sama dia, dengan menservice rutin, mengganti spare part, bahkan baru-baru ini penulis memanjakan si risma dengan membelikan body baru untuknya belom lagi di tambah dengan stripping dan scotlet yang baru, semua itu penulis lakukan untuk membuat si risma kembali terlihat seperti motor yang baru dikeluarkan oleh pabrik hehe.. juga agar doi ngga ngambek lagi kalo di jalan.
Dan alhamdulillah, risma ngga ngambek lagi. Di jalan dia menjadi perhatian beberapa kendaraan yang melihat bodynya yang terlihat seperti baru, mungkin orang-orang yang melihat akan beranggapan bahwa pemiliknya pasti ulet, rajin, bisa merawat motor yang sudah berusia 14 tahunan tapi terlihat seperti baru. Padahal mah aslinya baru-baru aja mulai dirawat, diperbaiki semua hehe.
Baca juga!
Materi SKI Kelas 11 Semester 2:
http://muhammadfahmidzajuli.blogspot.com/2018/04/materi-ski-kelas-xi-semester-2.html?m=1
Inilah dokumentasi yang penulis abadikan untuk si risma, dari mulai doi di bongkar total hingga terakhir yakni proses stripping.
Jadi itulah proses yang dilalui si risma agar telihat cantik lagi hehe. Proses yang dilalui tidak langsung satu hari jadi melainkan beberapa hari, dikarenakan penulis mencari bengkel yang memiliki body kharisma ditambah stripping nya yang cukup sulit untuk ditemui dikarenakan risma merupakan kendaraan lama dan juga sudah lama tidak diproduksi kembali oleh honda.
Oh iya, bertepatan pada hari rabu kemaren penulis juga memanjakan si risma, memanjakan bukan dalam artian menservice tetapi memanjakan sekaligus membuktikan bahwa pengendaranya warga negara yang taat membayar pajak hehe.
Jadi sekalian di hari terakhir sebelum menstripping si risma pagi hari sekitar pukul 07.30 penulis pergi ke samsat depok dekat taman merdeka. Sekedar informasi juga bagi yang ingin membayar pajak kendaraan jika tidak mau antri terlalu lama bisa datang pagi-pagi ya.. Oh iya. Jangan lupa juga untuk membawa berkas-berkas yang dibutuhkan agar tidak seperti penulis yang lupa membawa BPKB makanya ada tambahan biaya 30 ribu untuk legalisir STNK.
Jadi, jadilah pengendara yang sopan di jalan, taat berlalu lintas dan juga taat pajak.. hehe
Comments
Post a Comment