Skip to main content

Materi Perkuliahan Pengembangan Kurikulum



MATERI PERKULIAHAN

1.      Kurikulum dalam Pendidikan

a.      Kurikulum dalam UU
UU No. 20  tahun 2003 pasal 1 ayat 9 :
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan”.

b.      Kurikulum sebagai Mata Pelajaran
Kurikulum sebagai mata pelajaran pada hakikatnya adalah kurikulum yang berisikan bidang studi. Sejumlah mata pelajaran yang harus di tempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan.

c.       Kurikulum sebagai Rencana
Kurikulum harus di susun sedemikian rupa agar tujuannya dapat tercapai. Semua kesempatan dan kegiatan yang akan dan perlu dilakukan oleh siswa direncanakan dalam suatu kurikulum.
d.      Kurikulum sebagai Hasil Belajar
Kurikulum sebagai hasil belajar menunjukkan pergeseran kurikulum dari sebagai alat menjadi tujuan. Ini berarti bahwa kurikulum identik dengan hasil belajar yan diinginkan. Ada kekuatan konsep kurikulum sebagai hasil belajar, seperti lebih fokus pada pencapaian perubahan pada diri siswa. Sebaliknya terdapat kelemahannya, seperti meletakan perhatian yang terlalu banyak pada hasil yang di rencanakan bisa mengabaikan hasil yang tidak di rencanakan.
e.       Kurikulum sebagai Rekonstruksi Sosial
Pada kurikulum ini lebih memusatkan perhatian permasalahan-permasalahan yang dihadapi atau yang terjadi di masyarakat. Melalui permasalahan terebut siswa diharapkan mamppu memecahkan permasalahan tersebut sehingga tercapainya masyarakat yang lebih baik.
f.       Kurikulum sebagai Reproduksi Budaya
Kurikulum harus merefleksikan suatu kebudayaan masyarakat tertentu.
g.      Peran atau Fungsi Kurikulum
1)      Peran Kurikulum :
a)      P. Konservatif       : peran untuk mewariskan nilai-nilai sosial budaya masa lampau.
b)      P. Kritis                 : peran untuk menilai nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam masyarakat.
c)      P. Evaluatif           : peran untuk memilih nilai-nilai sosian budaya yang ada dalam masyarakat.
2)      Fungsi Kurikulum :
a)      Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.
b)      Pedoman pengajaran dan bahan evaluasi bagi pengajar.
c)      Pedoman dalam supervisi, administrator dan evaluasi bagi kepala sekolah.
d)     Terwujudnya partisipasi orang tua dalam mendukung serta memberi masukan terhadap pembelajaran yang diterapkan di suatu sekolah.

2.      Bentuk-bentuk Kurikulum

a.      Bentuk Written Kurikulum
Written Curriculum : kurikulum yang tertulis berupa dokumen-dokumen yang berisi program pembelajaran, yang sudah disetujui pemerintah.
Contoh : kurikulum sebagai sebuah dokumen seperti kurikulum SMU 1989, Kurikulum SD 1975 yang berlaku pada masa itu.
Fungsi : pengendali pencapaian tujuan pendidikan serta sebagai pengantar, pengendali, dan standar.

b.      Bentuk Actual Kurikulum
Actual Curriculum : kurikulum yang merupakan implementasi dari kurikulum ideal (kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan guru dalam proses pembelajaran).
Contoh : proses pembelajaran antara guru dan siswa yang terjadi di dalam kelas sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
c.       Bentuk Hidden Kurikulum
Hidden Curriculum : kurikulum yang tidak direncanakan.
Contoh : dalam proses pembelajaran ada sesuatu yang tidak direncanakan oleh sekolah dalam programnya dan tidak ditulis atau dibicarakan oleh guru, sehingga menuntut anak untuk mencari tahu informasi tersebut baik bertanya atau sebagainya.
d.      Bentuk Null Kurikulum
Null Curriculum : kurikulum yang bersifat ekstra, tidak terencana dan tertulis dalam silabus.
Contoh : topik mengenai sejarah kelam pembentukan orde baru pada pemerintahan Soeharto tidak di sebut-sebut dalam mata pelajaran di sekolah.

3.      Makna Pengembangan Kurikulum

a.      Makna Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum : poses perencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik.
Dalam pengembangan kurikulum banyak pihak yang ikut berpartisipasi seperti : administrator pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang pengetahuan, guru-guru, masyarakat dan orang tua murid.
b.      Siklus Kurikulum
Perencanaan – Pengembangan – Implementasi - Evaluasi
c.       Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum
1)      Diagnosis atau analisis kebutuhan
2)      Perumusan tujuan
3)      Pengorganisasian materi/isi
4)      Pengorganiasian pengalaman belajar
5)      Penilaian/evaluasi

4.      Landasan atau Asas Pengembangan kurikulum

a.      Pengertian landasan atau Asas Pengembangan Kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum, bisa menjadi 2 :
1)      Titik tolak : pengembangan kurikulum dapat didorong ole pembaharuan tertentu, seperti penemuan teori belajar yang baru.
2)      Titik sampai : kurikulum harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat mengikuti perkembangan, seperti imtaq dan iptek.
b.      Landasan atau Asas Filosofis Pengembangan Kurikulum
Filsafat memberikan arah/metodologi bagi praktik pendidikan, sedangkan praktik pendidikan memberikan bahan bagi pertimbangan filosofis.
Macam-macam aliran filafat pendidikan :
1)      Perenialisme                : menurut aliran ini, mnausia dianugerahi kemampuan berfikir, maka pendidikan harus lebih fokus kepada pengembangan kemampuan siswa.
2)      Essensialisme              : menurut aliran ini, menekankan pada pentingnya pewarisan budaya, tetapi jg ingin kemampuan intelektual anak diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan modern melalui disiplin akademik, aliran ini yakin disiplin ilmu amat penting bagi perkembangan mental anak.
3)      Progresivisme              : menurut aliran ini, tidak mmemfokuskan kepada pengajaran pelajaran, tetapi lebih memfokuskan kepada pemberian dan kesempatan belajar kepada siswa agar memperoleh pengalaman.
4)      Rekonstruksionisme    : menurut aliran ini, menginginkan agar sekolah lebih mengarahkan kepada pendidikan berbasis masyarakat yang peduli terhadap kebutuhan semua kelas sosial.

c.       Landasan atau Asas Psikologis Pengembangan Kurikulum
1)      Psikologi perkembangan         : tiap anak memiliki cepat atau lambat perkembangannya dengan anak lain yang seumuran, oleh karena itu guru diharapkan dapat menciptakan situasi belajar yang tepat untuk mengembangkan bakatnya.
2)      Psikologi belajar                      : ilmu yang mempelajari bagaimna seorang  peserta didik melakukan perbuatan belajar.
d.      Landasan atau Asas Sosiologis Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum harus memperhatikan nilai-nilai, norma-norma, pengetahuan, kepercayaan, dan  keyakinan yang ada dalam masyarakat. Serta harus mempertimbangkan bentuk perilaku seseorang berdasarkan status sosial dan karakter kepribadiannya.

5.      Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum

a.      Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
1)      Prinsip Relevansi
2)      Prinsip Rasionalitas
3)      Prinsip Efektifitas
4)      Prinsip Konsistensi
5)      Prinsip Kontinuitas
b.      Prinsip Relevansi dalam Pengembangan Kurikulum
1)      P.R. Eksternal : relevansi antara lingkungan hidup peserta didik dengan masyarakat, perkembangan kehidupan sekarang dan akan datang serta tuntutan dan kebutuhan dunia pekerjaan.
2)      P.R. Internal    : relevansi antara komponen kurikulum itu sendiri, seeperti tujuan, isi, proses, dan evaluasi.
Implikasinya : mengusahakan pengembangan kurilulum sedemikian rupa sehingga tamatan pendidikan dapat memenuhi jenis dan mutu tenaga kerja yang dibutuhkan.
c.       Prinsip Rasionalitas dalam Pengembangan Kurikulum
P. Rasionalitas : prinsip yang berorientasi kepada kompetensi antara pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam pola berfikir dan pola bertindak.
Implikasinya : mengusahakan agar seluruh kegiatan kurikuler terarah untuk menguasai kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya.
d.      Prinsip Efektifitas dalam Pengembangan Kurikulum
P. Efektifitas : prinsip yang menekankan sejauh mana apa yang direncanakan dapat terlaksana atau tercapai.
Ada 2 jenis efektifitas :
1)      Efektifitas mengajar guru
2)      Efektifitas belajar murid
e.       Prinsip Konsistensi dalam Pengembangan Kurikulum
P. Konsistensi : kesinambungan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa.
f.       Prinsip Kontinuitas dalam Pengembangan Kurikulum
P. Kontinuitas : kurikulum sebagai wahana belajar perlu dikembangkan terus menerus dan berkesinambungan.

6.      Komponen-komonen Kurikulum

a.      Komponen-Komponen Kurikulum
Komponen : bagian yang integral dan fungsional dan tidak terpisahkan dari suatu sistem kurikulum karena koponen itu sendiri mempunyai peranan dalam pembentukan sistem kurikulum.
Komponen kurikulum :
1)      Tujuan
2)      Isi/Materi
3)      Strategi Pelaksanaan
4)      Evaluasi

b.      Komponen Tujuan
Komponen kurikulum yang menjadi target atau sasaran yang akan dicapai dari pelaksanaan kurikulum.
Tujuan pendidikan dibagi 4 :
1)      Tujuan pendidikan nasional    : tujuan yang bersifat paling umum dan merupakan sasaran yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan.
2)      Tujuan kurikuler                      : tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi/mapel.
3)      Tujuan institusional                 : tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
4)      Tujuan pembelajaran               : kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah mereka mempelajari bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan.
c.       Komponen Isi atau Materi Pelajaran
Materi yang berkaitan dengan pengetahuan ilmiah dan pengamalan belajar yang harus diberikan kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Kriteria pemilihan isi :
1)      Sesuai tujuan yang ingin dicapai.
2)      Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
3)      Bermanfaat bagi peserta didik, bangsa dan negara baik untuk sekarang maupun akan datang.
4)      Sesuai dengan perkembangan iptek.
Materi kurikulum :
1)      Teori
2)      Konsep
3)      Generalisasi
4)      Prinsip
5)      Prosedur
6)      Fakta
7)      Istilah
8)      Contoh/ilustrasi
9)      Definisi
10)  Preposisi
d.      Komponen Metode atau Strategi
Cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran, ada 3 :
1)      Pendekatan yang berpusat pada mapel.
2)      Pendekatan yang berpusat pada siswa.
3)      Pendekatan yang berpusat pada masyarakat.
Unsur dalam menerapkan strategi pembelajaran dalam suatu kurikulum :
1)      Tingkat dan jenjang pendidikan.
2)      Proses belajar mengajar.
3)      Bimbingan penyuluuhan.
4)      Administrasi dan supervisi.
5)      Sarana kurikuler.
6)      Evaluasi atau penilaian.
e.       Komponen Evaluasi
Penilaian terhadap sesuatu. Hasil hasil evaluasi belajar maupun pelaksanaan pengajaran secara keseluruhan disempurnakan. Penyempurnaan juga bersifat menyeluruh. Semua hal bergantung kepada kesimpulan-kesimpulan hasil evaluasi.

7.      Implementasi Kurikulum

a.      Pengertian Implementasi Kurikulum
Implementasi kurikulum : proses perubahan untuk memperoleh hasil yang mendekati pencapaian tujuan pendidikan ideal.
Leithwood : proses peerubahan untuk mengurangi kesenjangan antara praktik pendidikan menurut kurikulum sekarang dan praktik pendidikan seperti yang diharuskan kurikulum versi perubahan.
Saylor & Alexander : proses aktualisasi kurikulum dalam proses pembelajaran.
Ornstein & Hunkins : bagian penting bagi pengembangan kurikulum sebagai proses untuk merealisasi perubahan yang diinginkan.
b.      Bentuk-Bentuk Implementasi Kurikulum
Model implementasi kurikulum :
1)      The concerns-Based Adaption Model (CBAM)
Model yang dikembangkan melalui kepedulian guru terhadap sebuah inovasi.
2)      Model Leithwood
Model yang memfokuskan kepada guru.
3)      Model TORI
Model yang dimaksudkan untuk menggugah masyarakat dalam mengadakan perubahan.
4)      The Adoption Model
Model tentang perkembangan dan difusi implementasi. Disusun berdasarkan program riset dan proyek pengembangan Perguruan Tinggi.
5)      Overcoming, Resistance to change model (ORC)
Model yang disusun berdasarkan asumsi keberhasilan atau kegagalan terletak pada kemampuan terhadap menghadapi perubahan.
8.      Jenis-jenis Kurikulum
a.       Jenis-jenis Kurikulum
b.      Konsep Subject Centered
c.       Konsep Student Centered
d.      Konsep Goal Centered
e.       Konsep Probleme Centered
9.      Model dan Teori Pengembangan Kurikulum

a.      Model-model Kurikulum
Agar dapat memahami kurikulum secara bik, maka harus juga memahami model pengembangan kurikulum, yakni :
1)      Model Ralp Tyler
2)      Model Taba
3)      Model Wheeler
4)      Model Interaction/Dynamic

b.      Model Tyler-Rationale
Model yang dikembangkan oleh tyler berdasarkan beberapa pertanyaan.
Menurut Tyer ada 4 tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum :
1)      Menentukan tujuan pendidikan.
2)      Menentukan proses pembelajaran yang harus dilakukan.
3)      Menentukan organisasi pengalaman belajar.
4)      Menentukan evaluasi pembelajaran.

c.       Model Hilda Taba
Model Taba menitikberatkan kepada bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai proses perbaikan dan penyempurnaan.
Menurut Taba ada 5 tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum :
1)      Menghasilkan unit-unit percobaan.
2)      Menguju coba unti eksperimen untuk memperoleh data dalam rangka menemukan validitas dan kelayakan penggunaannya.
3)      Merevisi dan mengkonsolidasi unit-unit eksperimen berdasarkan data yang diperoleh dalam uji coba.
4)      Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum.
5)      Implementasi dan dimensi kurikulum yang telah teruji.

d.      Model Siklikal
Model ini beranggapan pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang membentuk lingkaran.
Menurut Wheeler ada 5 tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum :
1)      Menentukan tujuan umum dan khusus.
2)      Menentukan pengalaman belajar.
3)      Menentukan isi/materi.
4)      Mengorganisasikan pengalaman dan bahan belajar.
5)      Evaluasi.

e.       Model Interaksi atau Dinamik
Model interaksi/dinamik merupakan model cara yang realistik dalam menangani pengembangan kurikulum.

10.  Perkembangan Kurikulum di Indonesia

a.      Kurikulum Masa Penjajahan Belanda
1)      Kurikulum pada masa VOC.
2)      Kurikulum sebelum 1892 (sebelum reorganisasi).
3)      Kurikulum setelah 1892 (setelah reorganisasi).
4)      Kurikulum sekolah kelas dua.
5)      Kurikulum VolkSchool.
6)      Kurikulum ELS (Europese Lagere School).
7)      Kurikulum HCS (Holland Chinese School).
8)      Kurikulum HIS (Holland Inlande School).
9)      Kurikulum MULO (Meer Uitbreid Lager Onderwijs).
10)  Kurikulum HBS (Hogere Burger School).

b.      Kurikulum Masa Penjajahan Jepang
1)      Kurikulum Sekolah Dasar.
2)      Kurikulum Sekolah Menengah Pertama.
3)      Kurikulum Sekolah Menengah Atas.
c.       Kurikulum Masa Orde Lama (1968)
1)      Kurikulum 1947, Rentjana Pelajaran 1947.
2)      Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952.
3)      Kurikulum 1964.
d.      Kurikulum 1975
Dalam pembahasan pengembangan kurikulum di Indonesia, pembahasan kurikulum 1975 dibahas tersendiri karena :
1)      Kurikulum ini merupakan perubahan kurikulum yang mutakhir sejak timbulnya zaman orde baru.
2)      Kurikulum ini merupakan usaha inovasi pendidikan di Indonesia.
3)      Terus menerus.
Pendekatan kurikulum 1975 :
1)      Pendekatan berorientasi pada tujuan.
2)      Pendekatan integratif.
3)      Pendekatan sistem.
4)      Pendekatan ekosistem.
Prinsip kurikulum 1975 :
1)      Prinsip berorientasi pada tujuan.
2)      Prinsip relevansi.
3)      Prinsip efesiensi dan efektifitas.
4)      Prinsip keluasan program.

e.       Kurikulum 1984/1985
Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975. Dalam kurikulum ini memuat materi dan metode yang rinci sehingga guru dan siswa mudah untuk melaksanakannya.


f.       Kurikulum 1994/1995
Kurikulum ini bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah (PP. No. 28 Tahun 1990).

11.  Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

a.      Pengertian KBK
KBK : suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan kompetensi tuga-tugas dasar dengan standar formasi tertentu sehingga dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap perangkat kompentensi tertentu.
b.      Kompetensi dalam Pendidikan
Pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu kemampuuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur.
c.       Rumusan Kompetensi
Perumusan kompetensi harus mencakup 3 unsur :
1)      Performansi (kecakapan kerja).
2)      Standar penguasaan performansi apakah menunjukkan kualita, kuantitas, dan tingkat kegagalan.
3)      Kondisi dimana performansi akan dilakukan seperti lingkungan, perkembangan dan peralatan.
d.      SKL, SK, KD, dan Indikator Kompetensi
SKL : kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
SK : yang ditujukan dalam  bentuk prose dan hasil kegiatan dan didemonstrasikan oleh peserta didik sebagai penerapan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari.
KD : kecakapan, kebiasaan, atau keterampilan-keterampilan awal dan esensial yang harus dikuasai siswa untuk menguasai kompetensi-kompetensi yang lebih tinggi.
Indikator Kompetensi : penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

12.  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

a.      Pengertian KTSP
KTSP : kurikulum operaional yang disusun yang dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh BSNP.
b.      Landasan Pengembangan KTSP
KTSP disusun dalam rangka memenuh amanat yang tertuang dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
c.       Prinsip-psinsip Pengembangan KTSP
1)      Berpusat pada potensi, perkembangan, serta pertumbuhan peserta didik dan lingkungannya.
2)      Beragam dan terpadu.
3)      Tanggap terhadap perkembangan IPTEK dan seni.
4)      Relevan dengan kebutuhan.
5)      Menyeluruh dan berkesinambungan.
6)      Belajar sepanjang hayat.
7)      Seimbang antara kepentigan global, nasional dan lokal.

d.      Struktur dan Muatan KTSP
1)      Mata pelajaran.
2)      Muatan lokal.
3)      Kegiatan pengembangan diri.
4)      Pengaturan beban kerja.
5)      Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan.
6)      Pendidikan kecakapan hidup.
7)      Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

Comments

Pembahasan Kisi-Kisi IPA Kelas VII Semester Genap TA 2018/2019

Materi SKI Kelas XI Semester 2

Bab 5 Proses Lahirnya dan Fase-Fase Pemerintahan Bani Abbasiyah Proses Lahirnya Abbasiyah Lahirnya Bani Abbasiyah tahun 750 M, adalah peran besar dari keturunan Hasyim yang bernama Abu Abbas. Nama Abbasiyah yang dipakai untuk nama bani ini adalah di ambil dari nama bapak pendiri Abbasiyah yaitu Abas bin Abdul Mutalib paman Nabi Muhammad Saw. Proses lahirnya Abbasiyah di mulai dari kemenangan Abu Abbas assafah dalam sebuah perang terbuka (al-Zab) melawan khalifah Bani Umayyah yang terakhir yaitu Marwan bin Muhammad. Abu Abbas diberi gelar assafah karena dia pemberani dan dia mampu memainkan mata pedangnya kepada lawan politiknya. Semua lawan politiknya di perangi dan di kejar-kejar, diusir keluar dari wilayah kekuasaan Abbasiyah yang baru yang baru direbut dari Bani Umayyah I. Berdirinya Bani Abbasiyah tahun 750 M berarti secara formal semua wilayah kekuasaan Islam berada di bawah pemerintaan Abbasiyah termasuk semua bekas wilayah Bani Umayyah I kecuali wilayah Bani Umayyah ya

Makalah Pendidikan Karakter

Pendidikan Karakter Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas individu   pada mata kuliah “Psikologi Pendidikan” Dosen Pengampu : Dr. Hj. Sururin, M.Ag. Disusun oleh : Muhammad Fahmi Dzajuli      (11150110000032) SEMESTER III JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Pendidikan karakter bukanlah pendidikan yang berbasis hafalan. Pendidikan karakter merupakan pendidikan perilaku yang terbentuk dari kebiasaan dan keteladanan para pendidik, orang tua, para pemimpin, dan masyarakat yang merupakan lingkungan luas bagi pengembangan karakter anak. Sekolah adalah lembaga yang memikul beban untuk melaksanakan pendidikan karakter. Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional tahun   2003 pasal 1 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. Pend

Kata Kerja Operasional (KKO) Revisi Taksonomi Bloom

KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) REVISI TAKSONOMI BLOOM 1A)     RanahKognitif (Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R. : 2001) Taksonomi Bloom Lama C1 (Pengrtahuan) C2 (Pemahaman) C3 (Aplikasi) C4 (Analisis) C5 (Sintesis) C6 (Evaluasi) Taksonomi Bloom Revisi C1 (Mengingat) C2 (Memahami) C3 (Mengaplikasikan) C4 (Menganalisis) C5 (Mengevaluasi) C6 (Mencipta) Mengingat (remember) Memahami (Understad) Mengaplikasikan Apply) Menganalisis (Analyze) Mengevaluasi (Evaluate) Mencipta (Create) Mengutip Menebitkan Menjelaskan Memasagkan Membaca Menamai Meninjau Mentabulasi Memberikode Menulis Menytakan Menunjukkan Mendaftar Menggambar Membilang Mengidentifikasi Menghafal Mencatat Meniru Memperkirakan Menceritajan Merinci Megubah

Pembahasan Kisi-Kisi IPA Kelas VII Semester Genap

PEMBAHASAN PENILAIAN AKHIR TAHUN MADRASAH TSANAWIYAH TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT Tahun Pelajaran            : 2018/2019 Mata Pelajaran            : IPA Kelas/Semester             : VII/Genap Alokasi Waktu            : 120 Menit Jumlah Soal                  : 40 Soal (35 Soal pilihan ganda, 5 soal uraian) Pembahas                    : Muhammad Fahmi Dzajuli Website                       : muhammadfahmidzajuli.blogspot.com Catatan : Pembahasan ini dibuat berdasarkan dari Kisi-Kisi PAT MTs Tingkat Provinsi Jawa Barat. بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيمِ No Soal Indikator Soal dan Pembahasan 1 Menunjukkan organisme dari tingkat terkecil secara berurutan. Jawab: Sel – Jaringan – Organ – Sistem Organ – Individu. 2 Bagian sel tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Jawab: Vakuola 3 Membedakan jaringan yang dimiliki hewan dan tumbuhan. Jawab: Ja

Daftar Nilai PTS IPA Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020 Madrasah Tsanawiyah Al-Husna Depok

Daftar Nilai PTS IPA Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020 Madrasah Tsanawiyah Al-Husna Silahkan klik disini

Makalah Poligami, Perjanjian Perkawinan dan Kawin Hamil

Poligami, Perjanjian Perkawinan dan Kawin Hamil Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dan akan dipresentasikan pada mata kuliah “Fiqih Munakahat dan Mawaris”   Dosen Pengampu : Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA Disusun oleh : Muhammad Fahmi Dzajuli               (11150110000032) M. Rifqi Hamzah Herlambang           (11150110000111) Mara Cindy Dianantifa                      (11150110000138) SEMESTER III JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Berbicara tentang poligami, merupakan polemik tersendiri bagi umat muslim di seluruh dunia. Bahkan hal ini tidak jarang menjadi sorotan bagi ulama-ulama, para fuqoha, dan sebagainya. Seyogyanya mereka telah mengetahui bahwa poligami juga salah satu syari’at yang diajarkan di dalam Islam, dan telah dipaparkan di dalam ilmu fiqh dan ushul fi

Kisah Lucu : Ketika Sayyidina Umar bin Khattab dibuat Geram oleh Amr bin Ash

Ada hadits Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam... "Barangsiapa yang taat kepadaku berarti dia taat kepada Allah. Dan barangsiapa durhaka kepadaku berarti dia durhaka kepada Allah. Barangsiapa yang taat kepada pemimpin yang aku tunjuk maka dia taat kepadaku. Dan barangsiapa yang durhaka kepada pemimpin yang aku tunjuk berarti dia durhaka kepadaku". Terkait hadits di atas, ada kisah yang menarik di zaman sahabat Begini kisahnya... Seorang sahabat Nabi bernama Amr bin Ash radiyallahu’anhu. Beliau ini dulu musuh Islam. Setelah beliau masuk Islam tiga bulan, kemudian Nabi shalallahu’alaihi wasallam membentuk pasukan untuk menyerang salah satu suku besar arab yang memang dasarnya mau menyerang madinah. Amr bin Ash baru masuk Islam tiga bulan, oleh Nabi shalallhu’alaihi wasallam langsung ditunjuk jadi pemimpin pasukan. Dan di dalam pasukan itu ada Abu Bakar, ada Umar bin Khattab, ada Utsman bin Affan, ada Ali bin Abi Thalib, ada Zubai bin Awwam dan Sahabat mulia lainnya.

KISI-KISI PTS IPA KELAS 7 SEMESTER 1

Isian 1. Ditunjukkan tabel yang terdiri dari besaran, satuan dan alat ukur. Peserta didik dapat menentukan pasangan besaran, satuan dan alat ukur yang benar. 2. Peserta didik dapat mengetahui disebut apakah pengukuran besaran yang jika diulang pengukurannya oleh orang lain hasilnya tidak sama. 3. Peserta didik dapat mengetahui ketelitian alat ukur waktu (jam, stopwatch). 4. Disebutkan beberapa alat ukur. Peserta didik dapat menentukan alat ukur tersebut termasuk alat ukur untuk mengukur apa. 5. Peserta didik dapat menganalisis. Jika ada permasalahan seseorang melakukan kegiatan pengukuran dengan menggunakan alat ukur (depa, hasta, tali) pasti terjadi perbedaan hasil pengukuran. Mengapa hal ini dapat terjadi dan disebut apakah satuan tersebut. 6. Disajikan gambar stopwatch. Peserta didik dapat menentukan waktu yang ditunjukkan oleh stopwatch. 7. Disajikan sebuah gambar neraca. Peserta didik diminta untuk menentukan besar massa benda yang diminta. (cara : massa benda-(beban

Tugas IPA KBM di Rumah

TUGAS IPA KELAS 7 DAN 8 Bagi siswa/i kelas 7 Silahkan klik disini Bagi siswa/i kelas 8 Silahkan klik disini