Skip to main content

Kisah Lucu : Ketika Sayyidina Umar bin Khattab dibuat Geram oleh Amr bin Ash

Ada hadits Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam...

"Barangsiapa yang taat kepadaku berarti dia taat kepada Allah. Dan barangsiapa durhaka kepadaku berarti dia durhaka kepada Allah. Barangsiapa yang taat kepada pemimpin yang aku tunjuk maka dia taat kepadaku. Dan barangsiapa yang durhaka kepada pemimpin yang aku tunjuk berarti dia durhaka kepadaku".

Terkait hadits di atas, ada kisah yang menarik di zaman sahabat

Begini kisahnya...

Seorang sahabat Nabi bernama Amr bin Ash radiyallahu’anhu. Beliau ini dulu musuh Islam. Setelah beliau masuk Islam tiga bulan, kemudian Nabi shalallahu’alaihi wasallam membentuk pasukan untuk menyerang salah satu suku besar arab yang memang dasarnya mau menyerang madinah.

Amr bin Ash baru masuk Islam tiga bulan, oleh Nabi shalallhu’alaihi wasallam langsung ditunjuk jadi pemimpin pasukan. Dan di dalam pasukan itu ada Abu Bakar, ada Umar bin Khattab, ada Utsman bin Affan, ada Ali bin Abi Thalib, ada Zubai bin Awwam dan Sahabat mulia lainnya.

Tapi Nabi shalallhu’alaihi wasallam menunjuk Amr bin Ash. Keputusan Nabi sudah bulat, harus Amr bin Ash yang jadi pemimpin perang. Dan pimpinan perang kalau sudah ditunjuk harus ditaati dan tidak boleh ada yang menentang perintahnya.

Kalau dia bilang serang... serang, berhenti... berhenti, makan... makan, pulang... pulang.

Harus dipatuhi. Tuntunannya hadits Nabi shalallahu’alaihi wasallam, barangsiapa taat kepada pemimpin yang aku tunjuk maka dia taat kepadaku, dan barang siapa durhaka kepadanya maka dia durhaka kepadaku.

Waktu itu pasukan dikirim, padang pasir, tempatnya jauh dan sedang musim dingin. Saking dinginnya udara malam di sana rasanya seperti menusuk-nusuk tulang. Dingin sekali! Zaman dulu kalau sedang musin dingin cara orang menghangatkan badan dengan cara membuat api.

Waktu itu instruksi Amr bin Ash kepada pasukannya, JANGAN ADA YANG MENYALAKAN API!

Umar bin Khattab merasa tidak terima dengan instruksi Amr bin Ash, Umar berkata kepada Amr, “Hai Amr dingin, dan kau larang kita bakar api?” Kata Amr, “Instruksiku tidak boleh bakar api!”

Kita tahu, Umar seandainya mengajak duel Amr, sekali pukul Amr ini bisa mati, Umar orangnya tinggi besar, ketika itu emosi Umar tapi kemudian beliau meninggalkan Amr. Lalu Umar berbicara kepada Abu Bakar dan berkata, “Wahai Abu Bakar, apa ini maksudnya Amr baru masuk Islam sudah begini instruksinya?”

Abu Bakar dengan bijak menjawab “Hai Umar, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam tidak menunjuk seseorang sementara beliau tahu ada Engkau dan Sahabatnya yang lain kecuali memang dia yang paling pantas. Ikuti dia berarti mengikuti Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam. Diam! Sabar!”

Mendengar ucapan Abu Bakar tersebut akhirnya Umar diam dan sabar...

Besok pagi, menjelang shubuh, pimpinan perang ini Amr bin Ash mimpi junub.

Sementara dia harus memimpin sholat shubuh jadi imam. Tidak boleh  yang lain. Walaupun ada Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali yang notabene para penghafal Al-Quran semua ini. Tapi hukum syar’i bahwa siapa yang jadi pimimpinan perang maka dia yang harus jadi imam sholat.

Sementara dikisahkan Amr bin Ash dalam keadaan junub. Waktu keluar dari tenda, beliau minta dibawakan air oleh beberapa pasukannya. Umar tanya, “Kenapa wahai Amr?” Amr bilang, “Saya junub” Kebetulan pas beliau pegang air, dingin sekali. Lalu Amr bilang, “Saya mau tayamum”. Kata Umar, “Ada air, tidak boleh tayamum.” Kata Amr, “Saya mau tayamum.”

Ini masalah lain lagi nih yang bikin Umar bin Khattab geram, sudahlah tadi malam pasukan kedinginan karena tidak boleh bakar api. Ini sekarang junub hanya mau bertayamum. Umar berfikir Amr ini baru masuk Islam tapi berani-beraninya mengganti hukum mandi junub dengan tayamum.

Umar sudah jengkel, kembali Umar menemui Abu Bakar, “Gimana nih Abu Bakar?”, Kata Abu Bakar, “Ingat.. Ini utusan Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, tidak boleh bantah...” Umar pun berkata, “Baiklah...”

Akhirnya Amr bin Ash jadi imam sholat shubuh dan para sahabat serta seluruh pasukan bermakmum di belakangnya. Ini hal yang luar biasa. Seorang imam mandi junub dengan tayamum saja, hal ini membuat para sahabat yang lain bertanya-tanya. Tapi mereka ga berani bantah, karena Amr sekarang jadi pemimpin mereka.

Selesai sholat, Amr memberi perintah untuk bersiap-siap menyerang musuh. Amr memberi instruksi supaya masing-masing orang harus bersama temannya yang lain. Jadi setiap orang diinstruksikan berjalan sama satu orang temannya, gak boleh pisah. Serang musuh harus selalu berdua, ga boleh ditinggal.

Ini adalah bagian strategi perang, untuk menghadapi musuh yang jumlahnya sangat banyak. Konon seandainya suku ini menyerang Madinah, maka bisa hancur Madinah ini karena saking banyaknya jumlah mereka.

Akhirnya dengan jumlah pasukan yang hanya 300 orang saja berhasil mengalahkan suku itu. Ketika pasukan musuh kocar-kacir, pasukan muslimin secara spontan hendak mengejar musuh untuk dijadikan tawanan perang, bisa jadi budak untuk diperjual-belikan.

Tapi kemudian Amr menginstruksikan pasukan untuk tetap berdiri di sini, jangan mengejar musuh. Biarkan musuh berlarian, yang penting mereka sudah kalah, kita kumpulkan harta rampasan perang yang bisa didapatkan ini, lalu pasukan pulang.

Mendengar instruksi ini, Umar bangkit lagi, “Wahai Amr, musuh sudah lari, kita kejar mereka dan tebas leher mereka.” Kata Amr, “Tidak, instruksi saya, kumpulkan gonimah, lalu kita pulang!”

Akhirnya pasukanpun kembali ke Madinah dengan membawa ghonimah dan berita kemenangan kepada Rasulullah. Baru tiba di Madinah, turun dari kuda, Umar langsung mengadukan keluhannya tentang instruksi-instruksi Amr kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam.

Umar berkata, “Ya Rasulullah, ini Amr buat begini, tidak boleh menyalakan api sementara kita kedinginan, malam-malam dia mandi junub hanya bertayamum, kemudian musuh kalah kita dilarang menangkap musuh.”

Lalu, Rasulullah bertanya kepada Amr, “Wahai Amr, keluhan sudah datang kepadaku, apa jawabanmu? Amr menjawab, “Ya Rasulullah, suku yang kita hadapi ini adalah suku yang jumlahnya kalau mereka berhasil menyerang Madinah keesokan harinya, bisa habis lah kita. Pertama, kalau kita menyalakan api, mereka tahu kita ada, maka habislah pasukan kita yang berjumlah 300 orang sementara mereka jumlahnya ribuan.” Kata Nabi shalallahu’alaihi wa sallam, “Engkau benar.”

Nabi bertanya, “Mengapa engkau mandi junub dengan tayamum?” Amr menjawab, “Ya Rasulullah, airnya seperti es, dingin sekali, kalau saya mandi saya bisa sakit, saya pemimpin, kalau saya sakit siapa yang pimpin perang? Sementara Engkau amanatkan pasukan ini kepada Saya. Maka saya putuskan ber tayamum.” .” Kata Nabi shalallahu’alaihi wa sallam, “Engkau benar.”

Umar yang tadinya marah... Redam marahnya...

Nabi bertanya lagi yang terakhir, “Mengapa kau bisarkan pasukan musuh lari?”

Amr menjawab, “Ya Rasulullah, 300 orang lawan sekian ribu orang, seandainya kita menangkapi pasukan mereka, maka akan terlihat kelemahan kita yang jumlahnya sedikit, kita akan dikalahkan pasti. Strategi saya pasukan kita harus berkumpul agar terlihat seperti banyak jumlahnya. Dan targetnya kan hanya mengalahkan mereka, mereka kalah dan takut, mereka juga tidak tahu jumlah pasukan kita karena langit sedang gelap. Jadi menurut saya tidak perlu kita mengejar mereka, toh ghonimah sudah kita dapatkan.” Kata Nabi shalallahu’alaihi wa sallam, “Engkau benar.”

Abu Bakar menemui ke Umar bin Khattab, “Nah... Sudah tahu?”

Subhanallah hikmah dari kisah ini, Rasulullah tidak pernah salah dalam memilih pemimpin. Walaupun pemimpian yang beliau pilih itu orang baru dalam Islam, tapi subhanallah ternyata Amr menunjukkan bahwa dia memang pantas memikul amanah yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW..



Sumber : Ceramah Ust Khalid Basalamah

Comments

Pembahasan Kisi-Kisi IPA Kelas VII Semester Genap TA 2018/2019

Materi SKI Kelas XI Semester 2

Bab 5 Proses Lahirnya dan Fase-Fase Pemerintahan Bani Abbasiyah Proses Lahirnya Abbasiyah Lahirnya Bani Abbasiyah tahun 750 M, adalah peran besar dari keturunan Hasyim yang bernama Abu Abbas. Nama Abbasiyah yang dipakai untuk nama bani ini adalah di ambil dari nama bapak pendiri Abbasiyah yaitu Abas bin Abdul Mutalib paman Nabi Muhammad Saw. Proses lahirnya Abbasiyah di mulai dari kemenangan Abu Abbas assafah dalam sebuah perang terbuka (al-Zab) melawan khalifah Bani Umayyah yang terakhir yaitu Marwan bin Muhammad. Abu Abbas diberi gelar assafah karena dia pemberani dan dia mampu memainkan mata pedangnya kepada lawan politiknya. Semua lawan politiknya di perangi dan di kejar-kejar, diusir keluar dari wilayah kekuasaan Abbasiyah yang baru yang baru direbut dari Bani Umayyah I. Berdirinya Bani Abbasiyah tahun 750 M berarti secara formal semua wilayah kekuasaan Islam berada di bawah pemerintaan Abbasiyah termasuk semua bekas wilayah Bani Umayyah I kecuali wilayah Bani Umayyah ya

Makalah Pendidikan Karakter

Pendidikan Karakter Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas individu   pada mata kuliah “Psikologi Pendidikan” Dosen Pengampu : Dr. Hj. Sururin, M.Ag. Disusun oleh : Muhammad Fahmi Dzajuli      (11150110000032) SEMESTER III JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Pendidikan karakter bukanlah pendidikan yang berbasis hafalan. Pendidikan karakter merupakan pendidikan perilaku yang terbentuk dari kebiasaan dan keteladanan para pendidik, orang tua, para pemimpin, dan masyarakat yang merupakan lingkungan luas bagi pengembangan karakter anak. Sekolah adalah lembaga yang memikul beban untuk melaksanakan pendidikan karakter. Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional tahun   2003 pasal 1 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. Pend

Kata Kerja Operasional (KKO) Revisi Taksonomi Bloom

KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) REVISI TAKSONOMI BLOOM 1A)     RanahKognitif (Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R. : 2001) Taksonomi Bloom Lama C1 (Pengrtahuan) C2 (Pemahaman) C3 (Aplikasi) C4 (Analisis) C5 (Sintesis) C6 (Evaluasi) Taksonomi Bloom Revisi C1 (Mengingat) C2 (Memahami) C3 (Mengaplikasikan) C4 (Menganalisis) C5 (Mengevaluasi) C6 (Mencipta) Mengingat (remember) Memahami (Understad) Mengaplikasikan Apply) Menganalisis (Analyze) Mengevaluasi (Evaluate) Mencipta (Create) Mengutip Menebitkan Menjelaskan Memasagkan Membaca Menamai Meninjau Mentabulasi Memberikode Menulis Menytakan Menunjukkan Mendaftar Menggambar Membilang Mengidentifikasi Menghafal Mencatat Meniru Memperkirakan Menceritajan Merinci Megubah

Pembahasan Kisi-Kisi IPA Kelas VII Semester Genap

PEMBAHASAN PENILAIAN AKHIR TAHUN MADRASAH TSANAWIYAH TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT Tahun Pelajaran            : 2018/2019 Mata Pelajaran            : IPA Kelas/Semester             : VII/Genap Alokasi Waktu            : 120 Menit Jumlah Soal                  : 40 Soal (35 Soal pilihan ganda, 5 soal uraian) Pembahas                    : Muhammad Fahmi Dzajuli Website                       : muhammadfahmidzajuli.blogspot.com Catatan : Pembahasan ini dibuat berdasarkan dari Kisi-Kisi PAT MTs Tingkat Provinsi Jawa Barat. بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيمِ No Soal Indikator Soal dan Pembahasan 1 Menunjukkan organisme dari tingkat terkecil secara berurutan. Jawab: Sel – Jaringan – Organ – Sistem Organ – Individu. 2 Bagian sel tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Jawab: Vakuola 3 Membedakan jaringan yang dimiliki hewan dan tumbuhan. Jawab: Ja

Daftar Nilai PTS IPA Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020 Madrasah Tsanawiyah Al-Husna Depok

Daftar Nilai PTS IPA Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020 Madrasah Tsanawiyah Al-Husna Silahkan klik disini

Makalah Poligami, Perjanjian Perkawinan dan Kawin Hamil

Poligami, Perjanjian Perkawinan dan Kawin Hamil Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dan akan dipresentasikan pada mata kuliah “Fiqih Munakahat dan Mawaris”   Dosen Pengampu : Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA Disusun oleh : Muhammad Fahmi Dzajuli               (11150110000032) M. Rifqi Hamzah Herlambang           (11150110000111) Mara Cindy Dianantifa                      (11150110000138) SEMESTER III JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Berbicara tentang poligami, merupakan polemik tersendiri bagi umat muslim di seluruh dunia. Bahkan hal ini tidak jarang menjadi sorotan bagi ulama-ulama, para fuqoha, dan sebagainya. Seyogyanya mereka telah mengetahui bahwa poligami juga salah satu syari’at yang diajarkan di dalam Islam, dan telah dipaparkan di dalam ilmu fiqh dan ushul fi

KISI-KISI PTS IPA KELAS 7 SEMESTER 1

Isian 1. Ditunjukkan tabel yang terdiri dari besaran, satuan dan alat ukur. Peserta didik dapat menentukan pasangan besaran, satuan dan alat ukur yang benar. 2. Peserta didik dapat mengetahui disebut apakah pengukuran besaran yang jika diulang pengukurannya oleh orang lain hasilnya tidak sama. 3. Peserta didik dapat mengetahui ketelitian alat ukur waktu (jam, stopwatch). 4. Disebutkan beberapa alat ukur. Peserta didik dapat menentukan alat ukur tersebut termasuk alat ukur untuk mengukur apa. 5. Peserta didik dapat menganalisis. Jika ada permasalahan seseorang melakukan kegiatan pengukuran dengan menggunakan alat ukur (depa, hasta, tali) pasti terjadi perbedaan hasil pengukuran. Mengapa hal ini dapat terjadi dan disebut apakah satuan tersebut. 6. Disajikan gambar stopwatch. Peserta didik dapat menentukan waktu yang ditunjukkan oleh stopwatch. 7. Disajikan sebuah gambar neraca. Peserta didik diminta untuk menentukan besar massa benda yang diminta. (cara : massa benda-(beban

Materi Perkuliahan Pengembangan Kurikulum

MATERI PERKULIAHAN 1.       Kurikulum dalam Pendidikan a.       Kurikulum dalam UU UU No. 20   tahun 2003 pasal 1 ayat 9 : “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan”. b.       Kurikulum sebagai Mata Pelajaran Kurikulum sebagai mata pelajaran pada hakikatnya adalah kurikulum yang berisikan bidang studi. Sejumlah mata pelajaran yang harus di tempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. c.        Kurikulum sebagai Rencana Kurikulum harus di susun sedemikian rupa agar tujuannya dapat tercapai. Semua kesempatan dan kegiatan yang akan dan perlu dilakukan oleh siswa direncanakan dalam suatu kurikulum. d.       Kurikulum sebagai Hasil Belajar Kurikulum sebagai hasil belajar menunjukkan pergeseran kurikulum dari sebagai alat menjadi tujuan. Ini berarti bahwa kurikulum ide

Tugas IPA KBM di Rumah

TUGAS IPA KELAS 7 DAN 8 Bagi siswa/i kelas 7 Silahkan klik disini Bagi siswa/i kelas 8 Silahkan klik disini