MATERI PERKULIAHAN
1.
Kurikulum dalam Pendidikan
a.
Kurikulum dalam UU
UU No. 20 tahun 2003 pasal 1
ayat 9 :
“Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan”.
b.
Kurikulum sebagai Mata Pelajaran
Kurikulum sebagai mata pelajaran pada hakikatnya adalah kurikulum
yang berisikan bidang studi. Sejumlah mata pelajaran yang harus di tempuh dan
dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan.
c.
Kurikulum sebagai Rencana
Kurikulum harus di susun sedemikian rupa agar tujuannya dapat
tercapai. Semua kesempatan dan kegiatan yang akan dan perlu dilakukan oleh
siswa direncanakan dalam suatu kurikulum.
d.
Kurikulum sebagai Hasil Belajar
Kurikulum sebagai hasil belajar menunjukkan pergeseran kurikulum
dari sebagai alat menjadi tujuan. Ini berarti bahwa kurikulum identik dengan
hasil belajar yan diinginkan. Ada kekuatan konsep kurikulum sebagai hasil
belajar, seperti lebih fokus pada pencapaian perubahan pada diri siswa.
Sebaliknya terdapat kelemahannya, seperti meletakan perhatian yang terlalu
banyak pada hasil yang di rencanakan bisa mengabaikan hasil yang tidak di
rencanakan.
e.
Kurikulum sebagai Rekonstruksi Sosial
Pada kurikulum ini lebih memusatkan perhatian
permasalahan-permasalahan yang dihadapi atau yang terjadi di masyarakat.
Melalui permasalahan terebut siswa diharapkan mamppu memecahkan permasalahan
tersebut sehingga tercapainya masyarakat yang lebih baik.
f.
Kurikulum sebagai Reproduksi Budaya
Kurikulum harus merefleksikan suatu kebudayaan masyarakat tertentu.
g.
Peran atau Fungsi Kurikulum
1)
Peran
Kurikulum :
a)
P.
Konservatif : peran untuk mewariskan
nilai-nilai sosial budaya masa lampau.
b)
P. Kritis : peran untuk menilai
nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam masyarakat.
c)
P.
Evaluatif : peran untuk memilih
nilai-nilai sosian budaya yang ada dalam masyarakat.
2)
Fungsi
Kurikulum :
a)
Dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan.
b)
Pedoman
pengajaran dan bahan evaluasi bagi pengajar.
c)
Pedoman
dalam supervisi, administrator dan evaluasi bagi kepala sekolah.
d)
Terwujudnya
partisipasi orang tua dalam mendukung serta memberi masukan terhadap
pembelajaran yang diterapkan di suatu sekolah.
2.
Bentuk-bentuk Kurikulum
a.
Bentuk Written Kurikulum
Written Curriculum :
kurikulum yang tertulis berupa dokumen-dokumen yang berisi program
pembelajaran, yang sudah disetujui pemerintah.
Contoh : kurikulum
sebagai sebuah dokumen seperti kurikulum SMU 1989, Kurikulum SD 1975 yang berlaku
pada masa itu.
Fungsi : pengendali
pencapaian tujuan pendidikan serta sebagai pengantar, pengendali, dan standar.
b.
Bentuk Actual Kurikulum
Actual Curriculum :
kurikulum yang merupakan implementasi dari kurikulum ideal (kurikulum yang
diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan guru dalam proses
pembelajaran).
Contoh : proses
pembelajaran antara guru dan siswa yang terjadi di dalam kelas sesuai dengan
rencana yang telah dibuat.
c.
Bentuk Hidden Kurikulum
Hidden Curriculum :
kurikulum yang tidak direncanakan.
Contoh : dalam proses pembelajaran ada sesuatu yang tidak
direncanakan oleh sekolah dalam programnya dan tidak ditulis atau dibicarakan
oleh guru, sehingga menuntut anak untuk mencari tahu informasi tersebut baik
bertanya atau sebagainya.
d.
Bentuk Null Kurikulum
Null Curriculum : kurikulum
yang bersifat ekstra, tidak terencana dan tertulis dalam silabus.
Contoh : topik mengenai sejarah kelam pembentukan orde baru pada
pemerintahan Soeharto tidak di sebut-sebut dalam mata pelajaran di sekolah.
3.
Makna Pengembangan Kurikulum
a.
Makna Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum :
poses perencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan
spesifik.
Dalam pengembangan kurikulum banyak pihak yang ikut berpartisipasi
seperti : administrator pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli
bidang pengetahuan, guru-guru, masyarakat dan orang tua murid.
b.
Siklus Kurikulum
Perencanaan – Pengembangan – Implementasi - Evaluasi
c.
Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum
1)
Diagnosis
atau analisis kebutuhan
2)
Perumusan
tujuan
3)
Pengorganisasian
materi/isi
4)
Pengorganiasian
pengalaman belajar
5)
Penilaian/evaluasi
4.
Landasan atau Asas Pengembangan kurikulum
a.
Pengertian landasan atau Asas Pengembangan Kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum, bisa menjadi 2 :
1)
Titik
tolak : pengembangan kurikulum dapat
didorong ole pembaharuan tertentu, seperti penemuan teori belajar yang baru.
2)
Titik
sampai : kurikulum harus dikembangkan
sedemikian rupa sehingga dapat mengikuti perkembangan, seperti imtaq dan iptek.
b.
Landasan atau Asas Filosofis Pengembangan Kurikulum
Filsafat
memberikan arah/metodologi bagi praktik pendidikan, sedangkan praktik
pendidikan memberikan bahan bagi pertimbangan filosofis.
Macam-macam
aliran filafat pendidikan :
1)
Perenialisme : menurut aliran ini, mnausia
dianugerahi kemampuan berfikir, maka pendidikan harus lebih fokus kepada
pengembangan kemampuan siswa.
2)
Essensialisme : menurut aliran ini, menekankan
pada pentingnya pewarisan budaya, tetapi jg ingin kemampuan intelektual anak
diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan modern melalui disiplin akademik, aliran ini
yakin disiplin ilmu amat penting bagi perkembangan mental anak.
3)
Progresivisme : menurut aliran ini, tidak
mmemfokuskan kepada pengajaran pelajaran, tetapi lebih memfokuskan kepada
pemberian dan kesempatan belajar kepada siswa agar memperoleh pengalaman.
4)
Rekonstruksionisme : menurut aliran ini, menginginkan agar
sekolah lebih mengarahkan kepada pendidikan berbasis masyarakat yang peduli
terhadap kebutuhan semua kelas sosial.
c.
Landasan atau Asas Psikologis Pengembangan Kurikulum
1)
Psikologi
perkembangan : tiap anak memiliki
cepat atau lambat perkembangannya dengan anak lain yang seumuran, oleh karena
itu guru diharapkan dapat menciptakan situasi belajar yang tepat untuk mengembangkan
bakatnya.
2)
Psikologi
belajar : ilmu yang
mempelajari bagaimna seorang peserta
didik melakukan perbuatan belajar.
d.
Landasan atau Asas Sosiologis Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum harus memperhatikan nilai-nilai,
norma-norma, pengetahuan, kepercayaan, dan
keyakinan yang ada dalam masyarakat. Serta harus mempertimbangkan bentuk
perilaku seseorang berdasarkan status sosial dan karakter kepribadiannya.
5.
Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
a.
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
1)
Prinsip
Relevansi
2)
Prinsip
Rasionalitas
3)
Prinsip
Efektifitas
4)
Prinsip
Konsistensi
5)
Prinsip
Kontinuitas
b.
Prinsip Relevansi dalam Pengembangan Kurikulum
1)
P.R.
Eksternal : relevansi antara lingkungan hidup peserta didik dengan masyarakat,
perkembangan kehidupan sekarang dan akan datang serta tuntutan dan kebutuhan
dunia pekerjaan.
2)
P.R.
Internal : relevansi antara komponen
kurikulum itu sendiri, seeperti tujuan, isi, proses, dan evaluasi.
Implikasinya : mengusahakan
pengembangan kurilulum sedemikian rupa sehingga tamatan pendidikan dapat
memenuhi jenis dan mutu tenaga kerja yang dibutuhkan.
c.
Prinsip Rasionalitas dalam Pengembangan Kurikulum
P. Rasionalitas : prinsip yang berorientasi kepada kompetensi
antara pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan
dalam pola berfikir dan pola bertindak.
Implikasinya : mengusahakan agar seluruh kegiatan kurikuler terarah
untuk menguasai kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya.
d.
Prinsip Efektifitas dalam Pengembangan Kurikulum
P. Efektifitas : prinsip yang menekankan sejauh mana apa yang
direncanakan dapat terlaksana atau tercapai.
Ada 2 jenis efektifitas :
1)
Efektifitas
mengajar guru
2)
Efektifitas
belajar murid
e.
Prinsip Konsistensi dalam Pengembangan Kurikulum
P. Konsistensi : kesinambungan antara bahan ajar dengan kompetensi
dasar yang harus dikuasai oleh siswa.
f.
Prinsip Kontinuitas dalam Pengembangan Kurikulum
P. Kontinuitas : kurikulum sebagai wahana belajar perlu
dikembangkan terus menerus dan berkesinambungan.
6.
Komponen-komonen Kurikulum
a.
Komponen-Komponen Kurikulum
Komponen : bagian yang integral dan fungsional dan tidak
terpisahkan dari suatu sistem kurikulum karena koponen itu sendiri mempunyai
peranan dalam pembentukan sistem kurikulum.
Komponen kurikulum :
1)
Tujuan
2)
Isi/Materi
3)
Strategi
Pelaksanaan
4)
Evaluasi
b.
Komponen Tujuan
Komponen kurikulum yang menjadi target atau sasaran yang akan
dicapai dari pelaksanaan kurikulum.
Tujuan pendidikan dibagi 4 :
1)
Tujuan
pendidikan nasional : tujuan yang
bersifat paling umum dan merupakan sasaran yang harus dijadikan pedoman oleh
setiap usaha pendidikan.
2)
Tujuan
kurikuler : tujuan
yang harus dicapai oleh setiap bidang studi/mapel.
3)
Tujuan
institusional : tujuan
yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
4)
Tujuan
pembelajaran : kemampuan
yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah mereka mempelajari bidang studi
tertentu dalam satu kali pertemuan.
c.
Komponen Isi atau Materi Pelajaran
Materi yang berkaitan dengan pengetahuan ilmiah dan pengamalan
belajar yang harus diberikan kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
Kriteria pemilihan isi :
1)
Sesuai
tujuan yang ingin dicapai.
2)
Sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik.
3)
Bermanfaat
bagi peserta didik, bangsa dan negara baik untuk sekarang maupun akan datang.
4)
Sesuai
dengan perkembangan iptek.
Materi kurikulum :
1)
Teori
2)
Konsep
3)
Generalisasi
4)
Prinsip
5)
Prosedur
6)
Fakta
7)
Istilah
8)
Contoh/ilustrasi
9)
Definisi
10)
Preposisi
d.
Komponen Metode atau Strategi
Cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran, ada 3 :
1)
Pendekatan
yang berpusat pada mapel.
2)
Pendekatan
yang berpusat pada siswa.
3)
Pendekatan
yang berpusat pada masyarakat.
Unsur dalam menerapkan strategi pembelajaran dalam suatu kurikulum :
1)
Tingkat
dan jenjang pendidikan.
2)
Proses
belajar mengajar.
3)
Bimbingan
penyuluuhan.
4)
Administrasi
dan supervisi.
5)
Sarana
kurikuler.
6)
Evaluasi
atau penilaian.
e.
Komponen Evaluasi
Penilaian terhadap sesuatu. Hasil hasil evaluasi belajar maupun
pelaksanaan pengajaran secara keseluruhan disempurnakan. Penyempurnaan juga
bersifat menyeluruh. Semua hal bergantung kepada kesimpulan-kesimpulan hasil
evaluasi.
7.
Implementasi Kurikulum
a.
Pengertian Implementasi Kurikulum
Implementasi kurikulum :
proses perubahan untuk memperoleh hasil yang mendekati pencapaian tujuan
pendidikan ideal.
Leithwood : proses
peerubahan untuk mengurangi kesenjangan antara praktik pendidikan menurut
kurikulum sekarang dan praktik pendidikan seperti yang diharuskan kurikulum
versi perubahan.
Saylor & Alexander :
proses aktualisasi kurikulum dalam proses pembelajaran.
Ornstein & Hunkins :
bagian penting bagi pengembangan kurikulum sebagai proses untuk merealisasi
perubahan yang diinginkan.
b.
Bentuk-Bentuk Implementasi Kurikulum
Model implementasi kurikulum :
1)
The
concerns-Based Adaption Model (CBAM)
Model yang dikembangkan melalui kepedulian guru terhadap sebuah
inovasi.
2)
Model
Leithwood
Model yang memfokuskan kepada guru.
3)
Model
TORI
Model yang dimaksudkan untuk menggugah masyarakat dalam mengadakan
perubahan.
4)
The
Adoption Model
Model tentang perkembangan dan difusi implementasi. Disusun
berdasarkan program riset dan proyek pengembangan Perguruan Tinggi.
5)
Overcoming,
Resistance to change model (ORC)
Model yang disusun berdasarkan asumsi keberhasilan atau kegagalan
terletak pada kemampuan terhadap menghadapi perubahan.
8.
Jenis-jenis Kurikulum
a.
Jenis-jenis
Kurikulum
b.
Konsep
Subject Centered
c.
Konsep
Student Centered
d.
Konsep
Goal Centered
e.
Konsep
Probleme Centered
9.
Model dan Teori Pengembangan Kurikulum
a.
Model-model Kurikulum
Agar dapat memahami kurikulum secara bik, maka harus juga memahami
model pengembangan kurikulum, yakni :
1)
Model
Ralp Tyler
2)
Model
Taba
3)
Model
Wheeler
4)
Model
Interaction/Dynamic
b.
Model Tyler-Rationale
Model yang dikembangkan oleh tyler berdasarkan beberapa pertanyaan.
Menurut Tyer ada 4 tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan
kurikulum :
1)
Menentukan
tujuan pendidikan.
2)
Menentukan
proses pembelajaran yang harus dilakukan.
3)
Menentukan
organisasi pengalaman belajar.
4)
Menentukan
evaluasi pembelajaran.
c.
Model Hilda Taba
Model Taba menitikberatkan kepada bagaimana mengembangkan kurikulum
sebagai proses perbaikan dan penyempurnaan.
Menurut Taba ada 5 tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan
kurikulum :
1)
Menghasilkan
unit-unit percobaan.
2)
Menguju
coba unti eksperimen untuk memperoleh data dalam rangka menemukan validitas dan
kelayakan penggunaannya.
3)
Merevisi
dan mengkonsolidasi unit-unit eksperimen berdasarkan data yang diperoleh dalam
uji coba.
4)
Mengembangkan
keseluruhan kerangka kurikulum.
5)
Implementasi
dan dimensi kurikulum yang telah teruji.
d.
Model Siklikal
Model ini beranggapan pengembangan kurikulum merupakan suatu proses
yang membentuk lingkaran.
Menurut Wheeler ada 5 tahap yang harus dilakukan dalam
pengembangan kurikulum :
1)
Menentukan
tujuan umum dan khusus.
2)
Menentukan
pengalaman belajar.
3)
Menentukan
isi/materi.
4)
Mengorganisasikan
pengalaman dan bahan belajar.
5)
Evaluasi.
e.
Model Interaksi atau Dinamik
Model interaksi/dinamik merupakan model cara yang realistik dalam menangani
pengembangan kurikulum.
10. Perkembangan Kurikulum di Indonesia
a.
Kurikulum Masa Penjajahan Belanda
1)
Kurikulum
pada masa VOC.
2)
Kurikulum
sebelum 1892 (sebelum reorganisasi).
3)
Kurikulum
setelah 1892 (setelah reorganisasi).
4)
Kurikulum
sekolah kelas dua.
5)
Kurikulum
VolkSchool.
6)
Kurikulum
ELS (Europese Lagere School).
7)
Kurikulum
HCS (Holland Chinese School).
8)
Kurikulum
HIS (Holland Inlande School).
9)
Kurikulum
MULO (Meer Uitbreid Lager Onderwijs).
10)
Kurikulum
HBS (Hogere Burger School).
b.
Kurikulum Masa Penjajahan Jepang
1)
Kurikulum
Sekolah Dasar.
2)
Kurikulum
Sekolah Menengah Pertama.
3)
Kurikulum
Sekolah Menengah Atas.
c.
Kurikulum Masa Orde Lama (1968)
1)
Kurikulum
1947, Rentjana Pelajaran 1947.
2)
Kurikulum
1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952.
3)
Kurikulum
1964.
d.
Kurikulum 1975
Dalam pembahasan pengembangan kurikulum di Indonesia, pembahasan kurikulum
1975 dibahas tersendiri karena :
1)
Kurikulum
ini merupakan perubahan kurikulum yang mutakhir sejak timbulnya zaman orde
baru.
2)
Kurikulum
ini merupakan usaha inovasi pendidikan di Indonesia.
3)
Terus
menerus.
Pendekatan kurikulum 1975 :
1)
Pendekatan
berorientasi pada tujuan.
2)
Pendekatan
integratif.
3)
Pendekatan
sistem.
4)
Pendekatan
ekosistem.
Prinsip kurikulum 1975 :
1)
Prinsip
berorientasi pada tujuan.
2)
Prinsip
relevansi.
3)
Prinsip
efesiensi dan efektifitas.
4)
Prinsip
keluasan program.
e.
Kurikulum 1984/1985
Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975. Dalam
kurikulum ini memuat materi dan metode yang rinci sehingga guru dan siswa mudah
untuk melaksanakannya.
f.
Kurikulum 1994/1995
Kurikulum ini bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar
kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota
masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta
didik untuk mengikuti pendidikan menengah (PP. No. 28 Tahun 1990).
11. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
a.
Pengertian KBK
KBK : suatu konsep
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan kompetensi
tuga-tugas dasar dengan standar formasi tertentu sehingga dirasakan oleh
peserta didik berupa penguasaan terhadap perangkat kompentensi tertentu.
b.
Kompetensi dalam Pendidikan
Pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu kemampuuan tertentu
secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang
dapat diamati dan diukur.
c.
Rumusan Kompetensi
Perumusan kompetensi harus mencakup 3 unsur :
1)
Performansi
(kecakapan kerja).
2)
Standar
penguasaan performansi apakah menunjukkan kualita, kuantitas, dan tingkat
kegagalan.
3)
Kondisi
dimana performansi akan dilakukan seperti lingkungan, perkembangan dan
peralatan.
d.
SKL, SK, KD, dan Indikator Kompetensi
SKL : kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
SK : yang
ditujukan dalam bentuk prose dan hasil
kegiatan dan didemonstrasikan oleh peserta didik sebagai penerapan dari
pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari.
KD : kecakapan,
kebiasaan, atau keterampilan-keterampilan awal dan esensial yang harus dikuasai
siswa untuk menguasai kompetensi-kompetensi yang lebih tinggi.
Indikator Kompetensi : penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
12. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
a.
Pengertian KTSP
KTSP : kurikulum
operaional yang disusun yang dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang
dikembangkan oleh BSNP.
b.
Landasan Pengembangan KTSP
KTSP disusun dalam rangka memenuh amanat yang tertuang dalam UU RI
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP RI No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
c.
Prinsip-psinsip Pengembangan KTSP
1)
Berpusat
pada potensi, perkembangan, serta pertumbuhan peserta didik dan lingkungannya.
2)
Beragam
dan terpadu.
3)
Tanggap
terhadap perkembangan IPTEK dan seni.
4)
Relevan
dengan kebutuhan.
5)
Menyeluruh
dan berkesinambungan.
6)
Belajar
sepanjang hayat.
7)
Seimbang
antara kepentigan global, nasional dan lokal.
d.
Struktur dan Muatan KTSP
1)
Mata
pelajaran.
2)
Muatan
lokal.
3)
Kegiatan
pengembangan diri.
4)
Pengaturan
beban kerja.
5)
Kenaikan
kelas, penjurusan, dan kelulusan.
6)
Pendidikan
kecakapan hidup.
7)
Pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global.
Comments
Post a Comment